Nggak jarang kita membeli kain impor dari cina, paris dan belahan dunia lainnya, yang entah kenapa selalu tampak indah di mata. Tapi, bagaimana dengan kain Indonesia? Selain batik sekolah yang kita pakai, sepertinya jarang banget deh kita memakai kain asli negri sendiri. Padahal kita punya banyak lho kain local yang cantik. Dan kalau sudah kenal, dijamin kita bakal terkesima sama kain-kain nusantara ini.
Batik
Kain yang tanggal 22 oktober 2009 lalu diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya ini, berasal dari jawa yaitu, amba yang berari ‘menulis’ dan titik yang berarti ‘titik’. Jadi, batik berarti menuliskan titik. Ini berhubunan sama cara membuat batik yang memang seperti menuliskan titik-titik menggunakan alat yang disebut canting, dan tinta yang disebut malam.
Dulu corak dan motif batik menentukan status social seseorang. Misalnya saja, bangsawan seperti R.A.Kartini selalu memakai motif parang. Untungnya, ssekarang sudah lebih bebas. Meskipun, tetap ada beberapa motif yang hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan surakarta dan yogyakarta.
Tenun Ikat
Pembuatan kain yang popular di daerah bali dan nusa tenggara ini termasuk unik. Soalnya, sebelum ditenun, kain ini sudah melalui proses tye dye untuk membuat corak dan warnayang diinginkan. Ada tiga jenis tenun ikat Indonesia yaitu tenun ikat lungsi, tenun ikat pakan, dan tenun ikat ganda. Tenun ikatganda adalah jenis yang paling banyak bisa kita temui nih, khusunya di bali. Sedangkan tenun ikat flores biasanya hanya satu motif di tengah kain. Perbedaan itu karena, kain tenun ikat dari tieap daerah memiliki cirri dan maknannya tersendiri. Tapi biasanya sih, fungsinya sama, yaitu untuk dipakai sebagai sarung atau selendang, pada acara adat atau yang bersifat resmi
0 komentar:
Posting Komentar